Yuk Belajar Seputar Pengertian dan Jenis Konjungsi Intrakalimat, Cek Sekarang!

Kata hubung memiliki peran penting dalam pembuatan sebuah karya tulis atau artikel. Anda perlu memilih kata hubung yang tepat, agar bacaan menjadi lebih mudah dipahami. Salah satu jenis konjungsi yang banyak dipakai adalah kata hubung intrakalimat. Daripada bingung, yuk intip pengertian konjungsi intrakalimat dan jenisnya sebagai berikut.

Mengenal Kata Hubung Intrakalimat 

Mengenal dulu apa yang dimaksud dengan kata hubung intrakalimat akan memudahkan anda dalam memahami jenis dan penggunaannya. Kata hubung intrakalimat merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kata, frasa, maupun klausa. Mereka juga dikenal tidak memiliki arti tertentu dan hanya digunakan sebagai penghubung saja. 

konjungsi intrakalimat

Beberapa kata yang termasuk dalam kata hubung intrakalimat adalah: dan, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, melainkan, dan masih banyak lagi. Contoh penggunaannya di dalam kalimat adalah: Ayah dan Ibu pergi ke rumah nanti siang setelah menjemput adik. Ternyata konjungsi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. 

Jenis Kata Hubung Intrakalimat

Kata hubung intrakalimat memiliki dua jenis utama, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi koordinatif adalah tipe kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang memiliki kesamaan derajat. Contoh kata yang termasuk konjungsi ini adalah: dan, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, kemudian, dan padahal. 

Lantas yang disebut dengan konjungsi subordinatif adalah mereka yang menghubungkan dua klausa namun tidak sederajat. Contoh kata yang masuk ke dalam jenis ini adalah: sesudah, sebelum, jika, jikalau, andaikan, seumpamanya, dan agar. Penggunaannya di dalam kalimat menjadi: Ibu memutuskan untuk menambahkan gula agar makanan menjadi manis. 

Klausa kedua dari kalimat contoh tadi, yaitu: agar makanan menjadi manis, merupakan penjelas yang dipakai untuk mendukung klausa pertama. Alasan inilah yang membuat kata tersebut masuk dalam jenis konjungsi intrakalimat subordinatif. Hal semacam ini juga berlaku untuk contoh kata lain yang masuk ke dalam golongannya. 

Dari informasi tersebut, terlihat bahwa pemilihan kata hubung perlu diperhatikan dengan baik agar kalimat yang ditulis terdengar padu dan nyaman untuk dibaca. Sejatinya pemilihan kata hubung bukan hal yang sulit, hanya saja menggolongkannya ke dalam kelompok yang benar memang tidak mudah. Oleh karena itu, anda perlu berlatih agar terbiasa.