Mengenal Pengertian Konjungsi Penerang Beserta Beberapa Jenisnya

Konjungsi merupakan kata yang dipakai untuk menghubungkan dua kata, frasa, klausa, maupun kalimat. Pemilihan konjungsi yang tepat akan membuat kalimat lebih mudah untuk dipahami. Salah satu jenis kata hubung adalah kata hubung penerangan. Di kesempatan kali ini, yuk cari tahu lebih dalam seputar pengertian konjungsi penerangan beserta beberapa jenisnya!

Pengertian Kata Hubung Penerangan

Kata hubung penerangan adalah kata hubung yang dipakai untuk menjelaskan sebuah kejadian atau menerangkan sebuah objek ke dalam kalimat. Tipe konjungsi ini terbagi menjadi sepuluh jenis yang bisa anda gunakan sesuai kebutuhan. Beberapa diantaranya adalah konjungsi aditif, konjungsi disjungtif, konjungsi pertentangan, dan masih banyak lagi. 

pengertian konjungsi penerang

Masing masing dari mereka digunakan untuk menyambung frasa atau kalimat. Dalam pemilihannya, anda bisa mencari salah satu yang paling enak didengar dan membuat kalimat lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Selama penggunaannya tepat, maka paragraf yang anda tulis mudah dicerna dan tidak menyebabkan salah persepsi. 

Jenis Kata Hubung Penerangan

Kata hubung penerangan memiliki sepuluh jenis, mereka adalah konjungsi aditif, konjungsi disjungtif, konjungsi pertentangan, konjungsi final, konjungsi waktu, konjungsi sebab, konjungsi syarat, konjungsi akibat, konjungsi perbandingan, dan konjungsi tak bersyarat. Konjungsi aditif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua unsur gramatikal.

Kata yang digunakan diantaranya adalah dan, lagipula, dan serta. Sedangkan konjungsi disjungtif digunakan untuk menggabungkan dua unsur kalimat yang berlawanan. Kata yang masuk di dalamnya adalah baik … baik, dan entah … entah. Jenis ketiga yaitu konjungsi pertentangan dipakai untuk menunjukkan pertentangan, misalnya sebaliknya dan sedangkan. 

Tipe keempat adalah konjungsi final, contohnya adalah supaya, agar, dan untuk. Jenis kelima adalah konjungsi waktu yang dipakai untuk menghubungkan kalimat yang mempunyai unsur waktu. konjungsi keenam adalah konjungsi sebab, contohnya karena dan sebab. Konjungsi ketujuh adalah konjungsi syarat, contohnya jika. Tipe kedelapan adalah konjungsi akibat, contohnya akibatnya. 

Jenis konjungsi penerangan yang kesembilan adalah konjungsi perbandingan. Fungsinya adalah untuk membandingkan dua kalimat, contohnya adalah bagaikan, seperti, dan ibarat. Konjungsi ke sepuluh adalah konjungsi tak bersyarat, yang dipakai untuk menghubungkan dua kalimat tidak bersyarat, misalnya biarpun dan meskipun.

Dari beberapa konjungsi tadi, terlihat bahwa kata hubung penerangan sangat akrab digunakan dalam percakapan sehari hari. Anda kerap memakainya untuk menjelaskan atau menambah keterangan dari suatu hal yang terjadi. Pemilihan jenis kata penerangan yang tepat menjadi sebuah keharusan agar kalimat mudah dipahami pembaca.