Yuk Pahami Aturan Umum Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Untuk menghindari plagiasi dalam penulisan karya ilmiah, penting untuk menuliskan daftar pustaka atas sumber sumber yang anda gunakan sebagai referensi penulisan. Dimana terdapat aturan umum yang perlu dipahami terkait penulisan daftar pustaka yang baik dan benar. Apa saja aturannya ? Simak selengkapnya berikut.

Aturan Umum Penulisan Daftar Pustaka

  1. Urutan Penulisan Daftar Pustaka

Urutan penulisan daftar pustaka adalah salah satu aturan paling penting yang harus diketahui. Dimana urutannya yaitu diteruskan ke kanan dari sisi penulis. Diawali dengan nama lengkap penulis yang dibalik, lalu diakhiri dengan tanda titik (.). Berikutnya dilanjutkan oleh tahun terbit dari karya tersebut. Jika tidak ditemukan tahun terbitnya, bisa ditulis “Tanpa Tahun”, tidak masalah.

Kemudian diikuti dengan judul buku atau sumber yang digunakan sebagai referensi. Bagian judul ini ditulis menggunakan huruf miring atau italic. Setelah itu tulis nama daerah tempat karya diterbitkan. Terakhir sambung menggunakan tanda titik dua (:) dengan nama penerbitnya. Contoh : Knight, John. F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House. 

  1. Penulisan Nama Tanpa Predikat

Penulisan daftar pustaka yang baik dan benar harus memperhatikan bagian namanya. Perlu diketahui bahwa penulisan bagian nama pada sebuah daftar pustaka tidak perlu mencantumkan predikat berupa gelar apapun. Meskipun sang penulis buku atau jurnal yang anda gunakan sebagai referensi memiliki gelar yang begitu hebat sekalipun.

Baik itu gelar akademis, gelar keagamaan, maupun gelar kebangsawanan tidak perlu dituliskan pada daftar pustaka. Sebagai contoh, nama penulis adalah Dr. Nana Karina, MSc. atau Prof. Miya Rubyjane, S.Psi, M.Psi. Maka semua gelar pada nama tersebut langsung dihilangkan saja dan cukup ditulis “Karina, Nana” dan Rubyjane, Miya”.

  1. Penulisan Nama dari Dua Kata atau Lebih

Melihat poin poin sebelumnya, anda mungkin sudah melihat bahwa penulisan daftar pustaka yang baik dan benar adalah dibalik pada bagian namanya. Dan antara penulisan nama pertama dengan nama kedua harus diberi tanda koma (,). Seperti contoh di atas, Nana Karina akan ditulis menjadi “Karina, Nana”. Lalu bagaimana jika sebuah karya memiliki dua penulis ?

penulisan daftar pustaka yang baik dan benar

Apabila ingin merujuk dari sumber yang ditulis oleh dua orang, maka cara penulisannya yaitu anda hanya perlu membalik nama penulis pertama saja. Sementara orang kedua bisa ditulis seperti biasa tanpa dibalik. Dan antara kedua nama penulis tersebut perlu disisipkan kata “dan” sebagai penghubung. Contoh “Karina, Nana dan Miya Rubyjane”.

Sedangkan untuk penulis berjumlah tiga orang atau lebih, bisa menggunakan satu nama pengarang saja. Selanjutnya di belakang ditambahkan kata “dkk” untuk menunjukkan penulisnya lebih dari satu. Sebagai contoh satu buku ditulis tiga orang yaitu Sigmund Freud, Karl Marx, dan Friedrich Nietzsche. Maka di daftar pustaka bisa ditulis seperti “Freud, Sigmund dkk”.

  1. Urutan Isi Berdasar Abjad

Penulisan daftar pustaka yang baik dan benar juga perlu memperhatikan urutan isi berdasar abjad. Jadi silahkan sesuaikan isi daftar pustaka dengan huruf awalan nama nama penulis dari sumber yang dijadikan referensi. Harus dimulai dari huruf A sampai Z, jika huruf pertama sama maka dilihat huruf keduanya berdasarkan abjad.

Jika sudah memahami bagaimana penulisan yang benar, sebenarnya tidak sulit dalam membuat daftar pustaka. Adapun tujuan utama dari elemen ini pada sebuah karya ilmiah adalah untuk menghindari plagiasi, sekaligus menunjukkan bahwa karya anda bukan hanya dibuat atas dasar pemikiran semata. Melainkan mempunyai rujukan yang banyak dari pemikiran orang orang lainnya.