Telkom Berikan Kompensasi Pasca Gangguan Untuk Pertahankan Pelanggan

Teknogim.com Pengambilan langkah win win solution harus dilaksanakan demi memberikan kenyamanan pada pelanggan pasca putusnya kabel bawah laut di kawasan Jawa, Sumatera, Kalimantan milik telkom. Kerusakan ini terjadi pada kedalaman 20 meter dan menyebabkan jaringan internet telkom mengalami gangguan yang parah. Alhasil, para pelanggan banyak yang mengalami kerugian.

Kompensasi Pelanggan Telkom

Untuk mempertahankan pelanggan, telkom memberikan sejumlah kompensasi dan kemudahan bagi para penggunanya. Salah satu wujud kompensasi tersebut adalah memberikan pengunduran batas akhir pembayaran hingga 25 September 2021. Kendati ekspektasi pelanggan terkait dengan kompensasi ini sangat beragam,namun tawaran inilah yang sanggup diberikan oleh pihak telkom. 

Kabarnya proses perbaikan kabel bawah laut Batam Kalimantan ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Menanggapi hal ini, Muhammad Arif angga selaku Ketua Umum Aptajel menuturkan bahwa soal kompensasi umum di industri telekomunikasi menggunakan SLA atau Service Level Agreement. Langkah inilah yang nantinya akan ditempuh oleh telkom. 

SLA menjanjikan ekspektasi kualitas dan jenis layanan, sehingga akan memberikan kompensasi jika satu pihak gagal memenuhi semua kebutuhan tersebut. Misalnya dalam satu bulan pelanggan harus membayar 100 ribu, maka pelanggan hanya perlu membayar 90 ribu jika ada gangguan dalam bulan tersebut. Diskon ini juga bentuknya beragam dan bisa berupa kompensasi bandwith. 

Lantas untuk langkah yang akan diambil, akan disesuaikan dengan bentuk ideal dari pihak telkom itu sendiri. Langkah pemberian kompensasi ini memang wajib diberikan, sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan tingkat kepercayaan pelanggan. Kompensasi ini menjadi titik tengah atau titik temu yang adil untuk menangani permasalahan yang sedang terjadi. 

Target Indihome 2021

Sebenarnya di tahun 2021 ini Indihome yang merupakan bagian dari layanan telkom sedang menargetkan pertumbuhan mencapai 1,6 juta pelanggan baru. Pihak mereka sangat optimis jika target ini mampu dicapai, mengingat jumlah pelanggan indihome di tahun 2020 telah mencapai 8 juta jiwa. Nilai tersebut lebih besar 14 persen dibandingkan dengan tahun sebelumya.

Mengingat target tersebut, kompensasi turut menjadi perhatian yang serius yang harus disegerakan oleh pihak telkom. Mengingat pula, indihome juga masuk dalam jajaran segmen consumer retail yang kondisinya sedikit berbeda dengan pelanggan corporate. Pihak konsumen retail memiliki alur perpindahan yang jauh lebih cepat dan praktis.

Sedangkan sifat dari segmen corporate lebih sulit untuk berpindah dan lebih cenderung mempertahankan dan sustain. Kendati gangguan ini membuat pelanggan tidak nyaman, namun Arif mengatakan bahwa penyelesaian kabel bawah laut Jasuka milik Telkom ini tergolong sangat cepat, mengingat banyak sekali tahapan yang harus dilakukan. 

Dalam kasus normalnya, perbaikan ini bisa mencapai waktu 3 bulan, namun telkom mengusahakan untuk melakukan perbaikan dalam waktu sekitar 1 bulan saja. Hal ini membuktikan bahwa mereka berusaha untuk melakukan koordinasi dengan cepat dan tepat. Hal ini patut diapresiasi mengingat kerusakan kabel juga bukan hal yang dapat diprediksi. 

Gangguan yang mulai dirasakan oleh pelanggan sejak hari minggu malam 19 September 2021 ini membuatnya sampai trending di berbagai media sosai. Banyak pelanggan yang mempertanyakan apa yang menjadi penyebab kejadian tersebut. Kendati demikian, pelanggan tidak perlu khawatir karena pihak telkom akan memberikan win win solution.

Terkait dengan wujud kompensasi lanjutan apa yang akan diberikan oleh pihak telkom, pelanggan perlu sedikit bersabar agar keputusan yang diambil bisa menjadi jalan tengah yang baik. Namun satu hal yang pasti, pengunduran pembayaran yang terakhir dilaksanakan pada tanggal 25 september kemarin merupakan langkah taktis yang dilaksanakan telkom demi memberikan kenyamanan.